Kamis, 05 September 2013

Sanggah Cucuk & Tawur Agung Kes






Sanggah cucuk berasal dari kata sanggah yang berarti penyanggah/menopang, dan cucuk yang berarti pemucuk. Jadi dapat diartikan sanggah cucuk ini adalah pertemuan antara penyangga dan pemucuk, maka dari itu sanggah cucuk berbentuk segi tiga. Selain itu fungsi sanggah cucuk adalah sebagai upasaksi dari pelaksanaan ritual bhuta yadnya khususnya pecaruan.
Dalam kaitannya dengan tawur agung kesanga, sanggah cucuk ini dipakai sebagai salah satu sarana upasaksi yang pasang di samping lebuh atau sebelah pintu/kori masuk rumah. Sedikit pengetahuan tentang tawur agung kesanga, dapat dijelaskan bahwa tawur berasal dari kata nawur atau membayar utang. Lalu kepada siapa kita membayar utang? Kepada para bhuta kala yang mana utang kepada bhuta kala dalam tri rna termasuk dalam utang kepada dewa rna. Dari utang kepada bhuta inilah perlu dilaksanakannya bhuta yadnya yang tujuannya adalah agar energi-energi negatif dari para bhuta kala tidak mengganggu umat manusia di dunia ini. Selain itu juga fungsi tawur ini agar para bhuta kala disucikan agar bisa menyatu dengan sang hyang tunggal, maka dari itu pada mantram ngalukat bhuta disebutkan :
“Om lukat sira sang bhuta dengen masurupan sang kalika, lukat sang kalika masurupan ring bhatari durga, lukat bhatari durga masurupan ring bhatari uma, lukat bhatari uma masurupan ring bhatara guru, lukat bhatara guru masurupan ring sang hyang tunggal, lukat sang hyang tunggal masurupan ring sang hyang sangkaning paran, apan sang hyang sangkaning paran rat kabeh siddha mawali paripurna. Om siddhir astu tat astu ya namah swaha”
Dikatakan tawur agung kesanga karena dilaksanakan serentak di seluruh daerah dan juga pada tilem kesanga/tilem caitra adalah tilem yang paling gelap sehingga merupakan hari yang paling baik untuk melaksanakan bhuta yadnya.
Untuk pelaksanaan upacara tawur agung kesanga di tingkat rumah dibagi menjadi tiga bagian sebagai haturan kepada Tri Mala Paksa, yaitu Bhuta Buchari, Kala Bhucari, dan Durgha Bhucari. Berikut penjelasannya :
Di halaman Merajan Kamulan dihaturkan segehan agung cacahan 11 tanding atau yang lebih sederhana satu segehan berwarna 5 (arah timur putih, merah selatan, kuning barat, hitam utara, tengah warna brumbun) tetabuhan arak & brem ditujukan kepada Sang Bhuta Bhucari, mantramnya :
“Ih Bhuta Bhucari, manusan nira angaturaken segehan, iki tadah saji sira segehan cacahan 11 tanding, madaging beras, jinah paketenganpinaka pamogpog maka kirang nira aja nyengkalen waduan sira among maka jiwa pramana waduan sira. Wus amangan anginum lah ta sira pamantukan ring karang nguni soang-soang”
Di pekarangan rumah dihaturkan segehan manca warna 9 tanding berisikan daging ayam brumbun (ayam dengan bulu warna-warni), atau yang lebih sederhana 1 segehan berwarna 4 (arah timur putih, merah selatan, kuning barat, hitam utara), tetabuhan arak & brem, toya anyar ditujukan kepada Sang Kala Bhucari, mantramnya :
“Ih kala Bhucari, manusan nira angaturaken segehan, iki tadah saji sira segehan manca warna 9 tanding, madaging beras, jinah paketenganpinaka pamogpog maka kirang nira, aja nyengkalen waduan sira among maka jiwa pramana waduan sira. Wus amangan anginum lah ta sira pamantuka ring karang nguni soang-soang”
Di lebuh rumah atau pamedal karang dipasang sanggah cucuk di sebelah kanan. Pada sanggah cucuk tersebut diletakkan peras daksina, ajuman, banten pedanan, tumpeng ketan, panyeneng dan rerasmen. Pada sanggah cucuk tersebut digantungkan juga sujang (batang bambu kecil 2 biji masing-masing diisi arak & brem) Haturan di sanggah cucuk tersebut ditujukan kepada Sang Durgha Bhucari.
Di sor (bawah) sanggah cucuk diletakkan segehan manca warna 9 tanding, berisi daging ayam brumbun, tetabuhan arak & brem ditujukan kepada Sang Kala Raja & Sang Bhuta Raja. Selain itu juga dihaturkan segehan cacah 108 (satus kutus) berisi jeroan mentah, segehan agung 1 tanding ditujukan kepada Sang Kala Bala & Sang Bhuta Bala. Atau lebih sederhana dihaturkan 1 segehan warna 9 sesuai dengan warga pangider dewata nawa sanga. Keempat Bhuta Kala yang dihaturkan segehan di bawah ini merupakan pengikut dari Bhatari Durgha.
mantramnya :
“Ih kala Bhucari, manusan nira angaturaken segehan, iki tadah saji sira segehan, madaging beras, jinah paketengan pinaka pamogpog maka kirang nira, aja nyengkalen waduan sira among maka jiwa pramana waduan sira. Wus amangan anginum lah ta sira pamantuka ring karang nguni soang-soang”
Dalam melaksanakan tawur di atas, hendaknya nunas tirtha caru dan tirtha kahyangan tiga di masing-masing desa pakraman. Selain itu juga pelaksanaan tawur agung kesanga di tingkat rumah tangga, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi desa pekraman/lingkungan sekitar.
Pesan terakhir, maknailah setiap upacara yang kita lakukan karena dengan begitu setiap yadnya demi yadnya kita lakukan akan mengubah tata cara kita berpikir, perkataan, dan perbuatan kita mengarah ke arah yang lebih baik. Disebutkan dalam Manava Dharma Sastra III.97
Nacyanti nawyah kawyani naranama wijanatam, bhasmi bhutesu wipresu mohad dattani datrbhih
Arti Bebas : Persembahan yang dilakukan tanpa diketahui maknanya adalah sia-sia, sama dengan mempersembahkan kebodohannya dan persembahan itu tak ada bedanya dengan segenggam abu....
Rahajeng Rahina Jagat Nyepi Tahun Baru Çaka 1935
Om loka samstha sukinoh bhavantu
Om shanti shanti shanti om

Kamis, 29 Agustus 2013

Tap MPRS No. XX/MPRS/1966



1.      Rumusan Pancasila yang sah
 Setelah bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945. saat itu kita belum memiliki alat-alat kelengkapan negara yang diperlukan sebagai suatu negara yang merdeka. Pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI memberi rumusan Pancasila sebagai berikut :
-) Ketuhanan Yang Maha Esa
-) Kemanusiaan yang adil dan beradab
-) Persatuan Indonesia
-) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
-) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara sampai sekarang bahkan hingga akhir perjalanan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu. Jika merubah dasar negara Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi (Tap MPRS No. XX/MPRS/1966)

Kamis, 15 Agustus 2013

Perbedaan Video dengan Film

Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Film

Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya;

Rabu, 31 Juli 2013

Makalah Fotografi

1. BAB I PENDAHULUAN
Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi dikenalsebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagai masyarakat dunia. Seiring berjalannyawaktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologiyang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, denganteknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam perkuliahandi jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai Hubungan Masyarakat. Kajian fotografi ini sebagaibagian dari kegiatan humas untuk memberikan pengetahuan secara praktis dan teoritisbagaiman menggunakan seuatu kamera, serta mendapatkan gambar atau potret yangmemberikan makna pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap informasi yang akandisampaikan oleh seorang Humas.Dalam kajian fotografi ini akan membahas tentang sejarah awal mulanya fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera, pencahayaan, serta proses dan teknik pengambilangambar.

2. BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu"Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis denganmenggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metodeuntuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahayayang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untukmenangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampumembakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitascahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasukimedium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Contoh salah satu hasil karya fotografi :(Foto hitam putih hasil karya fotografer Indonesia, Hengky Koentjoro)Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakanbantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat,seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasiISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dankecepatan rana (speed). Kombinasi antaraISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

3. Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semuladigunakan berkembang menjadi Digital ISO.Sejarah Fotografi Di Dunia Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University ofNew Mexico Presstahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM),seorang lelaki bangsa Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi. Apabilapada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalamruang itu pemandangan yang ada di luar akan terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi.Selang beberapa abad kemudian, banyak ilmuwan menyadari serta mengagumi fenomenapinhole tadi. Bahkan pada abad ke-3 SM, Aristoteles mencoba menjabarkan fenomenapinhole tadi dengan segala ide yang ia miliki, lalu memperkenalkannya kepada kyalayakramai. Aristoteles merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah danmemberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari. Dalam eksperimennya itu, cahayadapat menembus dan memantul di atas tanah sehingga gerhana matahari dapat diamati.Khalayak pun dibuat terperangah.Percobaan-demi percobaan terus berlanjut, sampai akhirnya William Henry Talbott dariInggris pada 25 Januari 1839 memperkenalkan lukisan fotografi yang juga menggunakankamera obscura, tapi ia membuat foto positifnya pada sehelai kertas chlorida perak.Kemudian, pada tahun yang sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yangterbuatdari lembar kertas beremulsi, yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan cara.Teknik ini juga bias digunakan untuk cetak ulang layaknya film negatif modern. Proses inidisebut Calotype yang kemudian dikembangkan menjadi Talbotypes. Untuk menghasilkangambar positif, Talbot menggunakan proses Saltprint. Gambar dengan film negatif pertamayang dibuat Talbot pada Agustus 1835 adalah pemandangan pintu perpustakaan di rumahnyadi Hacock Abbey,Wiltshire, Inggris.Foto paling pertama yang ada di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyakShantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat padatanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton. Fotografi kemudianberkembang dengan sangat cepat. Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 22), arsitekutama dunia fotografi modern adalah seorang pengusaha bernama George Eastman. Melaluiperusahaannya yang bernama Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografidengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis. Saat itu, dunia

4. fotografi sudah mengenal perbaikan lensa, shutter,film, dan kertas foto. Penemuan-penemuantersebut telah mempermudah orangmengabadikan benda-benda yang berada di depan lensadan mereproduksinya. Dengan demikian, para fotografer, baik amatir maupun profesional,bisa menghasilkansuatu karya seni tinggi tanpa terhalang oleh keterbatasan teknologi.Pada Tahun 1900 seorang juru gambar telah menciptakan kamera Mammoth. Ukuran kameraini amat besar. Beratnya1,400 pon, sedangkan lensanya memiliki berat 500 pon. Untukmengoperasikan ataumemindahkannya, sang fotografer membutuhkan bantuan 15 orang.Kamera ini menggunakan film sebesar 4,5 x 8 kaki dan membutuhkan bahan kimia sebanyak10galon ketika memprosesnya. Lalu, pada tahun 1950, pemakaian prisma untuk memudahkanpembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR) mulairamai. Dan di tahun yang sama,Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan memproduksi kamera NIKON.Sejarah Fotografi Di Indonesia Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir bersama momentumsosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari momentum perubahan kebijakan politik kolonial,revolusi kemerdekaan, ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998.Dibutuhkan waktu hampir seratus tahun bagi bangsa ini untuk benar-benar mengenal duniafotografi. MasuknyaJepang pada tahun 1942 telah menciptakan kesempatan bagi bangsaIndonesia untukmenyerap teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatihorang Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita mereka,Domei. Pada saat itulahmuncul nama Mendur Bersaudara.Frans Soemarto Mendur (1913 - 1971) bersama kakaknya, Alex Mendur, juga menjadi icon bagidunia fotografer nasional. Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini,salah satunya adalah mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan RepublikIndonesia. Inilah momentum ketika fotografi benar-benar "sampai" ke Indonesia, ketika kameraberpindah tangan dan orang Indonesia mulai merepresentasikan dirinya sendiri. Merekalah yangmembentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia. Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusahamenggiring mental bangsa ini menjadi bermental sama tinggi dan sederajat dengan bangsa lain.Perkembangan Fotografi di Indonesia Di Indonesia perkembangan fotografi tampak dengan semakin banyakny jumlahpenggemar fotografi, tumbuhnya klub-klub fotografi, serta semakin banyaknya digunakanmedia fotografi sebagai alat atau sarana penunjang berbagai kegiatan seperti pada mediamassa, bidang perdagangan, pendidikan, ilmu pengetahuan, hukum, kedokteran, hiburan,

5. seni/budaya, dan lain-lain. Berawal dari kedatangan seorang pegawai kesehatan Belanda padatahun 1841 , atas perintah Kementerian Kolonial, mendarat di Batavia dengan membawadauguerreotype. Juriaan Munich, nama ambtenaar itu, diberi tugas “to collect photographicrepresentations of principal views and also of plants and other natural objects” (Groeneveld1989). Tugas ini berakhir dengan kegagalan teknis. Di Holand Tropika, untuk menyebutwilayah mereka di daerah tropis, Munich kelabakan mengendalikan sensitivitas cahaya platyang dibawanya, dihajar oleh kelembapan udara yang mencapai 90 persen dan terik matahariyang tegak lurus dengan bumi. Foto terbaik yang dihasilkannya membutuhkan waktuexposure 26 menit.Terlepas dari kegagalan percobaan pertama di atas, bersama mobil dan jalanan beraspal,kereta api dan radio, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang dipakai PemerintahBelanda menjalankan kebijakan barunya. Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahantidak lagi dilakukan dengan membangun benteng pertahanan, penempatan pasukan danmeriam, tetapi dengan membangun dan menguasai teknologi transportasi dan komunikasimodern. Dalam kerangka ini, fotografi menjalankan fungsinya lewat pekerja administrativecolonial, pegawai pengadilan, opsir militer dan misionaris.Latar inilah yang menjelaskan, mengapa selama 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia(1841-1941) penguasaan alat ini secara eksklusif berada di tangan orang Eropa, sedikit orangChina dan Jepang. Survei fotografer dan studio foto komersial di Hindia Belanda 1850-1940menunjukkan dari 540 studio foto di 75 kota besar dan kecil, terdapat 315 nama Eropa, 186China, 45 Jepang dan hanya 4 nama “lokal”: Cephas di Yogyakarta, A Mohamad di Batavia,Sarto di Semarang, dan Najoan di Ambon.Sedangkan bagi penduduk lokal, keterlibatan mereka dengan teknologi ini adalah sebagaiobyek terpotret, sebagai bagian dari properti kolonial. Mereka berdiri di kejauhan, disertaiketakjuban juga ketakutan, melihat tanah mereka ditransfer dalam bidang dua dimensi yangmudah dibawa dan dijajakan. Kontak langsung mereka dengan produksi fotografi adalahsebagai tukang angkut peti peralatan fotografi. Pemisahan ini berdampak panjang padawacana fotografi di Indonesia di kemudian hari, di mana kamera dilihat sebagai perekampasif, sebagai teknologi yang melayani kebutuhan praktis.Dibutuhkan hampir seratus tahun bagi kamera untuk benar-benar sampai ke tangan orangIndonesia. Masuknya Jepang tahun 1942 menciptakan kesempatan transfer teknologi ini.Masuknya Jepang pada 1942 menciptakan kesempatan transfer teknologi ini. Karenakebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang Indonesia menjadi fotografer untukbekerja di kantor berita mereka, Domei. Mereka inilah, Mendur dan Umbas bersaudara, yang

6. membentuk imaji baru Indonesia, mengubah pose simpuh di kaki kulit putih, menjadimanusia merdeka yang sederajat. Foto-foto mereka adalah visual-visual khas revolusi, penuhdengan kemeriahan dan optimisme, beserta keserataan antara pemimpin dan rakyat biasa.Inilah momentum ketika fotografi benar-benar “sampai” ke Indonesia, ketika kameraberpindah tangan dan orang Indonesia mulai merepresentasikan dirinya sendiri.(ref:sejarahfotografi Indonesia).Itulah catatan sejarah fotografi yang berkembang di Indonesia.hingga sampai saat iniperkembangan dunia fotografi di Indonesia sangat berkembang dengan pesatnyaFOTOGRAFI JURNALISTIKTerdapat beberapa pengertian mengenai fotografi jurnalistik yang dikemukakan oleh para ahlifotografi. Menurut Hanapi yang dimaksud dengan fotografi jurnalistik yaitu kegiatanfotografi yang bertujuan merekam jurnal peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia.Wilson Hick dalam bukunya Word and Picture memberi batasan fotografi jurnalistik adalahmedia komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan. Sedangkan Soelarkomendefinisikan foto jurnalistik sebagai foto berita atau bisa juga disebut sebagai sebuahberita yang disajikan dalam bentuk foto. Sementara itu Oscar Motuloh, fotografer senior BiroFoto LKBN Antara Jakarta menyebut foto jurnalistik adalah medium sajian untukmenyampaikan baragam bukti visual atas suatu peristiwa pada suatu masyarakt seluas-luasnya, bahkan hingga kerak dibalik peristiwa tersebut, tentu dalam waktu yang sesungkat-singkatnya. Dilihat dari beberapa pengertian yang ada maka foto jurnalistik dapat disebutsebagai suatu sajian dalam bentuk foto akan sebuah peristiwa yang terjadi, di mana peristieatersebut berkaitan dendan apek kehidupan manusia dan disampaikan guna kepentinganmanusia itu sendiri. Kepentingan manusia dalam hal ini berupa kebutuhan akan informasiatau juga beita yang terjadi di seluruh belahan bumi ini.Contoh Fotografi JurnalistikMemegang Rambut Wapres

7. Pegang Rambut - Ibu-ibu berlarian untuk berebut bersalaman dengan Wapres Jusuf Kalla. Namun salah satu darimereka justru memegang rambut Wapres. Foto ErfanHazransyah, foto diambil pada 7 April 2008Fotojurnalistik 1. Foto yang merepresentasikan kenyataan yang terjadi saat foto dibuat. 2. Potret orang di lingkungannya. Tidak ada manipulasi digital, dan subjek bukan model dan tidak dibayar atau diberikan imbalan dalam pembuatan foto. 3. Foto yang di stel secara digital, namun tidak berlebihan. Penyetelan terangnya atau kontras foto tidak mengubah kenyataan di lapangan. Mempertajam foto diperbolehkan asal tidak berlebihan. 4. Manipulasi foto diperbolehkan sebatas membersihkan debu atau goretan di foto akibat scan. 5. Membuat foto panorama dengan menggabungkan beberapa foto menjadi satu. 6. Foto hitam putih yang tidak diberi warna.Yang Bukan Fotojurnalistik 1. Secara digital mengubah subjek foto misalnya mengubah bentuk subjek, menghapus cacat pada wajah seperti jerawat, kotoran, dan lain lain. 2. Menggabungkan dua foto ata lebih dalam satu foto. 3. Manipulasi foto baik warna, keterangan, kontras, saturasi yang mengubah realitas yang dilihat fotografer atau orang lain yang hadir saat foto diambil. 4. Subjek merupakan model yang dibayar atau diberi imbalan untuk partisipasi mereka untuk diambil fotonya. 5. Foto yang terlihat candid tapi ada elemen-elemen dimana subjek diposisikan secara khusus oleh fotografer. 6. Foto dimana subjek memakai pakaian, peralatan atau aksesoris yang disediakan fotografer.

8. BAB III KESIMPULANFotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalambidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film.Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelummasing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarangserta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik olehkamera maupun oleh film.Untuk mendalami bidang fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan dasar yang baiktentang cahaya (light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalampenentuan eksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahamitentang cahaya, tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehinggamampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan

Minggu, 26 Mei 2013

Contoh Laporan Siswa PKL SMK N 1 Klungkung

Download laporan Training di sini


KATA PENGANTAR
Om Swastiyastu
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah serta untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar sekolah penulis berharap dengan diselesaikan laporan ini, penulis dapat mengetahui lebih dalam mengenai dunia kerja/industri dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua atas izinnya, bekal dan doa yang telah diberikan dalam pelaksanaan PKL. Sekolah serta Bapak/Ibu guru yang dengan suka rela memberikan ilmu serta dukungan, juga tak lupa kepada pihak Kementerin Dwata TV yang telah menyediakan tempat serta sarana dan prasarana selama dalam proses pelaksanaan PKL yang dilaksanakan pada tanggal 7 Januari sampai dengan 26 April. serta teman-teman semua yang telah menemani hari-hari penulis dalam PKL.
            Penulis berharap semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat menjadi titik tolak penulis untuk menjadi lebih maju dan bersungguh-sungguh. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju perubahan, Astungkara.
Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam laporan ini.
Karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan laporan ini
Om Shanti Shanti Shanti Om

Semarapura, 17 Mei 2013
Penulis,

Satriya Sila Dharma
DAFTAR ISI

A.    BAGIAN PENGANTAR ………………………………………………………….
Kata Pengantar …………………………………………………………………. iii
 Daftar Isi ……………………………………………………………………….. iv
            Abstraksi ……………………………………………………………………….. 1
B.     PENDAHULUAN …………………………………………………………………
1.      Latar Belakang PKL ………………………………………………………….... 2
2.      Tujuan PKL ……………………………………………………………………. 3
3.      Manfaat PKL ………………………………………………………………….. 4
C.    PROFIL TEMPAT PKL ………………………………………………………...
1.      Sejarah Kementerian ESDM ………………………………………………….. 5
2.      Visi dan Misi Kementerian ESDM …………………………………………… 6
D.    TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………….... 7
E.     HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………….
1.      Hasil …………………………………………………………………………... 8
2.      WaktudanKegiatan …………………………………………………………… 8
F.     PENUTUP ………………………………………………………………………..
1.      Kesimpulan
2.      Saran
G.    LAMPIRAN ……………………………………………………………………...
H.    DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………....








ABTRAKSI
            Untuk menunjang kemampuan terhadap konsep PKL. Penulis telah melaksanakan apa yang ditugaskan oleh pejabat instansi tersebut dan penulispun telah mendapatkan pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Adapun penulis telah mengetahui tentang system kerja Dewata TV Penulis Juga Mendapatkan berbagai pengalaman yang tidak terlupakan.
PENDAHULUAN
SMK N 1 Klungkun  adalah suatu Lembaga Pendidikan Kejuruan yang mempunyai tugas untuk dapat menghasilkan siswa-siswi yang terampil dalam bidang pengusaan Bisnis dan Manajemen dalam dunia kerja, tangguh, berdedikasi tinggi serta mampu berinteraksi dalam dunia kerja.
Di dalam mencapai tujuan yang mulia tersebut, maka setiap siswa/siswi kami harus menguasai berbagai kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas dalam Ilmu Bisnis dan Manajemen.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka salah satu cara adalah dengan menerjunkan siswa/siswi kami langsung pada dunia kerja yang sebenarnya. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan siswa/siswi kami dalam setiap praktek dan menerapkan teori-teori yang telah penulis dapat pada objek secara langsung.
Pengaturan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan kesediaan lembaga atau dunia kerja untuk dapat menerima siswa/siswi kami yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Struktur program kurikulum, kalender pendidikan pada tahun ajaran tersebut akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi keadaan setempat.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan saat ini sangatlah baik dan berguna bagi setiap siswa/siswi SMK N 1 Klungkung  mendapatkan suatu gambaran yang nyata di dalam menjajaki dunia kerja dan menerapkan apa-apa yang telah didapatkan dari akademi pada pekerjaan yang akan digeluti, sehingga bila mereka terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan keahlian profesi yang dimiliki.

A.    Latar Belakang
Pada saat ini sekolah kami dituntut untuk dapat lebih memahami teori yang didapat selama KBM di sekolah dengan mengenal dunia luar atau dunia kerja.
Oleh karena itu, dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah pada umumnya dan terutama di SMK N 1 Klungkung. Pada ahir semester dua ini siswa SMK N 1 Klungkung diwajibkan untuk mengikuti PKL (Praktek Kerja Lapangan).
Dimana dengan adanya PKL siswa dapat memperoleh pengalaman tentang dunia kerja dan siswa dapat menuliskan hasil PKL tersebut dalam bentuk laporan.
            Kegiatan PKL ini juga merupakan salah satu persyaratan di SMK dan begitu juga di SMK  N 1 Klungkung, agar siswa dapat membandingkan antara materi di sekolah dengan dunia kerja.

B.     Tujuan PKL
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan untuk setiap siswa/siswi merupakan program keahlian yang tentunya mempunyai tujuan yang telah direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Adapun tujuan penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk:
*      Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
*      Memperkokoh Link and Match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
*      Meningkatakan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.
*       Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses pendidikan.
*       Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya di dalam dunia kerja, sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dan masyarakat.
*       Siswa dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan berbagai masalah atau kesulitan yang ditemuinya.
*       Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan yang sebenarnya di perusahaan.
*       Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada di bidang bersangkutan dan di tempat praktek dengan segala persyaratan.
C.    Mafaat PKL
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian pula dengan kegiatan praktek kerja lapangan yang telah selesai dilaksanakan. Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah penulis laksanakan adalah sebagai berikut
*      Keahlian professional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan, dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan mendorong untuk meningkatkan keahlian professional pada tingkat yang lebih tinggi.
*       Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih singkat. Setelah lulus sekolah dengan praktek kerja lapangan, tidak memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai.
*       Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja, kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika.
*       Menambah pengetahuan mengenai perusahaan milik pemerintah, dalam hal ini Dewata TV.
Kami PKL di Dewata TV, memperoleh banyak pengetahuan mengenai berbagai seluk beluk dan cara kerja dewata TV.
PROFIL TEMPAT PKL

 Jangkauan Siaran
Dewata TV mengudara di kanal 23 UHF dapat diterima hampir diseluruh Bali kecuali Singaraja.
Program Unggulan
Acara Unggulan Dewata TV adalah Lintas Dewata, Pentas Dewata, Pojok Kita, Ikut Kita Yuukk, dan lain-lain. Dewata TV mempunyai tokoh kartun "Pak De" sebagai Ikon Resminya yang sering di pakai untuk kampanye sosial, dalam iklan layanan masyarakatnya.
TINJAUAN PUSTAKA
            Dalam laporan yang penulis buat ini, penulis mendapatkan semua informasi dari hasil observasi melalui internet dan wawancara kepada pihak Dewata TV.



HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
            Berkaitan dengan adanya program administrasi perkantoran di SMK N 1 Klungkung, yang bertujuan untuk memenuhi kurikulum di sekolah, maka sekolah kami mengajukan izin Praktek Kerja Lapangan di Dewata TV dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 sampai dengan 26 April 2013.dan kami di tempatkan di Produksi Dewata TV
            Selama PKL (Praktek Kerja Lapangan) kami mendapatkan berbagai tugas antara lain, sebagai berikut :
1.      Mengembangkan Citra dan Animasi Digital
2.      Mengembangkan Laman/Web Interaktif
3.      Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
4.      Mengembangkan Aplikasi Multimedia Interaktif

B.     Waktu danKegiatan
No
Hari/Tanggal
Absen
Profil Multi Media
Jenis Kegiatan
Datang
Pulang
1
Senin    /01-04-2013
8:06

Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
2
Selasa   /02-04-2013
8:00
15:49
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
3
Rabu     /03-04-2013
8:06
15:37
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
4
Kamis   /04-04-2013
8:11
14:39
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
5
Jumat   /05-04-2013
8:02
14:11
Belajar Kamera Vidio
6
Senin    /08-04-2013
8:12
15:03
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
7
Selasa   /09-04-2013
8:02
15:05
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
8
Rabu     /10-04-2013
8:05
14:08
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
9
Kamis   /11-04-2013
8:10
16:10
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali





Live Mereka Bicara
10
Jumat   /12-04-2013
15:40
22:13
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
T. Simakrama
11
Senin    /15-04-2013
8:00
15:23
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
12
Selasa  /16-04-2013
8:10
16:46
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
T. I Love Bali





Live I Love Bali





Live Mereka Bicara





Live Gatra Bali
13
Rabu     /17-04-2013
8:24
15:08
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
14
Kamis   /18-04-2013
7:22
18:58
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live Vidio Confrence
15
Jumat   /19-04-2013
8:35
17:03
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali





Live Mereka Bicara





Live Gatra Bali
16
Minggu /21-04-2013
10:33
16:23
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live Mereka Bicara
17
Senin    /22-04-2013
8:06
19:01
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
T. Sinetron
18
Selasa  /23-04-2013
8:07
16:16
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
T. CaGub-CaWaGub
19
Rabu     /24-04-2013
8:12
17:35
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali
20
Kamis   /25-04-2013
15:43
4:22
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
T. Calon Arang
21
Jumat   /26-04-2013
8:35
15:56
Merekam Dan Menyunting Audio-Vidio
Live I Love Bali

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja lapangan ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Dewata TV  khususnya di bagian Produksi, penulis merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni diruangan Studio 1 Dewata TV, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai berkas yang tersedia.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dewata TV  yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) dan bersedia mendampingi penulis selama PKL berlangsung.

B.     Saran
Dengan segenap kekurangan dan keterbatassan yang dimiliki, penulis menyarankan bagi semua pembaca khususnya siswa-siswi SMK N 1Klungkung terutama adik kelas agar lebih bersemangat dan  bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program yang diadakan disekolah dan bagi semua teman seperjuangan agar tetap bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan potensi diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, penulis merasa bahwa karya yang telah dibuat ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun semangat kami agar dapat membuat yang lebih baik dari sebe lumnya. Untuk saran dankritiknyadapatmenghubungisekolahataupihak yang bersangkutan.
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas ahir ini,  penulis panjat puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan jeriih payah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa yang telah penulis paparkan dalam tugas ahir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Hanya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa segalanya penulis kembalikan, sebab di tangan-Nyalah sumber segala kebenaran. Bila ada sedikit kebenaran dalam tugas ahir ini semata-mata datangnya dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan bila terdapat banyak kesalahan itu karena ketidak sengajaan penulisan.
Demikianlah penulisan laporan ini dibuat, semoga bermanfaat Astungkara.

















Foto-foto kegiatan pkl